Ayat Zakat Dalam Al-Qur'an, Syarat Zakat dan Jenisnya

Ayat Zakat Dalam Al-Qur'an terdapat pada beberapa surat, Zakat adalah kewajiban bagi umat Islam dan menjadi salah satu dari lima rukun Islam. Zakat disebut sebagai harta tertentu yang dikeluarkan jika telah mencapai syarat sesuai aturan agama.

Ayat Zakat Dalam Al-Qur'an, Syarat Zakat dan Jenisnya


Beberapa Pengertian Zakat Menurut Bahasa dan Istilah

Zakat Menurut Bahasa adalah, Zakat berasal dari kata ‘Zaka’ yang memiliki arti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Sebutan zakat sendiri diberikan lantaran di dalamnya terdapat harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa, dan memupuknya dengan kebaikan.

Dalam buku Dr. Wahbah Al-Zuhayli, jika diucapkan, zakat adalah zaka al-zar yang artinya tanaman itu tumbuh dan bertambah. Apabila diucapkan sebagai zakat al-nafaqah berarti nafkah tumbuh dan bertambah.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Agama No 52 tahun 2014, zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan seorang Muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai syariat Islam.

Pengertian Zakat menurut bahasa adalah tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Sedangkan menurut istilah, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada penerima sesuai syariat Islam.

Pengertian zakat menurut istilah dan bahasa memiliki keterkaitan. Setiap harta yang sudah dibayarkan zakatnya akan menjadi suci. Zakat juga bisa disebut sebagai cara agar jiwa menjadi bersih.

Dalil Kewajiban Zakat

Ayat-ayat Al-Qur'an Tentang Zakat, Perlu diketahui bahwa sesungguhnya kewajiban berzakat telah ditetapkan oleh beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya adalah firman Allah:

 خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا 

Artinya:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan mensucikan mereka” (QS. At-Taubah: 103)

 وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ 

Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama dengan orang-orang yang ruku.” (QS. Al-Baqarah: 43) 

Kemudian dari ayat-ayat tentang zakat ini menjadi dasar hukum ijma ulama terkait hukum wajib zakat. (Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Syarh Ibnu Qasim al-‘Ubadi, Beirut, Dar al-Fikr, cetakan kedua, 2002, jilid II, halaman: 270-271) 

Secara lebih rinci, berikut ini adalah beberapa ayat yang berbicara dan atau berkenaan dengan zakat:

Ayat Zakat

Q.S Al Baqarah ayat: 42, 84, 110, 177, 277 
Q.S Al-Baqarah ayat : 267 
Q.S Annisa ayat: 77 dan 162 
Q.S Al-Maidah ayat: 12 dan 55 
Q.S Al-A’raaf ayat: 156 
Q.S At-Taubah ayat: 5, 11, 18, dan 71 
QS. At-Taubah ayat : 60 
QS. At-Taubah ayat : 103 
Q.S Al-Anbiya ayat: 73 
Q.S Al-Hajj ayat: 41 dan 78 
Q.S An-Nur ayat: 37 dan 56 
Q.S An-Naml ayat: 3 
Q.S Luqman ayat: 4 
Q.S Al-Ahzab ayat: 37 
Q.S Fushilat ayat: 7 
Q.S Al-Mujadillah ayat: 13 
Q.S Al Muz’amil ayat: 20 
Q.S Al-Bayyinah ayat: 5

Syarat Zakat

Syarat dikenakannya zakat atas harta di antaranya: Harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal. Harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya. Harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang. Harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya. Harta tersebut melewati haul. Pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

Jenis Zakat 

Jenis Zakat Secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Zakat Fitrah
2. Zakat Mal

Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan. 

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama. 

Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain, sebagaimana yang terdapat dalam UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah Peraturan Menteri Agama No 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi serta para ulama lainnya.

0 Response to "Ayat Zakat Dalam Al-Qur'an, Syarat Zakat dan Jenisnya"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel