Dasar Hukum Puasa dan Hikmah Puasa yang bersumber dari Hadist Nabi
3/26/19
Add Comment
Puasa Ramadhan mempunyai Dasr Hukum yang sangat jelas, baik itu yang bersumber dari Al-Qur'an Maupun yang bersumber dari Hadist, berikut ini akan kami sampaikan beberapa dalil-dalil Mengenai Puasa Ramadhan yang berumber dari Hadist Nabi Muhammad SAW
Selain dalil-dalil dari Al-Qur’an inilah beberapa dalil tentang puasa yang bersumber dari Al-Hadist :
Selain dalil-dalil dari Al-Qur’an inilah beberapa dalil tentang puasa yang bersumber dari Al-Hadist :
يا معشر الشباب من اسطاع منكم الباءة فاليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء
“Wahai sekalian
para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu untuk menikah maka
hendaknya ia menikah, karena menikah dapat lebih menundukkan pandangan, dan
lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah
ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.” [HR. Bukhari & Muslim]

Dasar Hukum Puasa dan Hikmah Puasa yang bersumberdari Al-Qur'an
ما من عبد يصوم يوما في سبيل الله إلا باعد الله بذالك وجهه عن النار سبعين خريفا
“Tidaklah seorang hamba yang berpuasa
di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka
sejauh tujuh puluh musim.” [HR. Bukhari
& Muslim]
يا رسول الله دلني على عمل أدخل به الجنة عليك باصوم لا مثل له
“Wahai Rasulullah
tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke dalam surga.”
Rasulullah bersabda: “Hendaklah engkau melaksanakan puasa karena tidak ada yang
semisal dengannya.” [HR. Nasaai, Ibnu
Hibban dan Al Hakim]
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ.
“Semua amalan bani
adam adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya, dan puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian berpuasa
maka janganlah ia berkata keji dan berteriak-teriak. Jika ada orang yang
mencacinya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah ia mengatakan,
‘sesungguhnya aku sedang berpuasa’. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada di
tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi
Allah daripada bau misk. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia
bergembira ketika berbuka, dan ia bergembira ketika bertemu dengan rabbnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]
يترك طعامه وشرابه وشهوته من أجلي. الصيام لي وأنا أجزي به والحسنة بعشر أمثالها
“Ia meninggalkan
makan, minum dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan aku yang akan
membalasnya, dan kebaikan itu akan digandakan sepuluh kali lipatnya.” [HR. Bukhari]
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Semua amalan bani
adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat
hingga 700 kali lipatnya, Allah ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa sesungguhnya
puasa itu untuk-Ku dan aku yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan
makannya karena aku, maka Aku yang akan membalasnya.’ Dan bagi orang yang
berpuasa mempunyai dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan
ketika bertemu dengan Rabb-nya. Benar-benar mulut orang yang berpuasa di sisi
Allah lebih harum daripada harumnya misk.” [HR.
Muslim]
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
“Puasa dan
Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Wahai
Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah
ia syafaat karenaku.’ Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya dari tidur
pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan,
“Maka keduanya akan memberikan syafaat.” [HR.
Ahmad, Hakim]
إن في الجنة بابا يقال له الريان، يدخل منه الصائمون يوم القيامة. لا يدخل منه أحد غيرهم فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحد ]فإذا دخل آخرهم أغلق ومن دخل شرب ومن شرب لم يظمأ أبدا].
“Sesungguhnya
dalam surga ada satu pintu yang di sebut dengan Ar-Rayyan. Orang-orang yang
berpuasa akan memasuki pintu tersebut pada hari kiamat, tidak ada selain mereka
yang akan memasukinya. Jika orang terakhir yang berpuasa telah masuk ke dalam
pintu tersebut maka pintu tersebut akan tertutup. Barang siapa yang masuk, maka
ia akan minum dan barang siapa yang minum maka ia tidak akan haus untuk
selamanya.” [HR. Bukhari & Muslim]
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun di
atas lima (perkara, pondasi): Syahadat Lâ Ilâha Illallâh wa Anna Muhammadan ‘Abduhu
wa Rasûluhu, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berhaji ke Rumah Allah,
dan berpuasa Ramadhan.” [HR. Bukhari
& Muslim]
خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِى الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ . فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهُنَّ قَالَ : لاَ. إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ . فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهُ فَقَالَ : لاَ. إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ . وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزَّكَاةَ فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا قَالَ : لاَ. إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ . قَالَ فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ وَاللَّهِ لاَ أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلاَ أَنْقُصُ مِنْهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ .
“Shalat lima waktu
(diwajibkan) dalam sehari dan semalam.” Maka, ia berkata, “Apakah ada kewajiban
lain terhadapku?” Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali hanya ibadah sunnah.
Juga puasa Ramadhan.” Maka, ia berkata, “Apakah ada kewajiban lain terhadapku?”
Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali hanya ibadah sunnah,” dan Rasulullah
shallallâhu ‘alaihi wa sallam menyebutkan (kewajiban) zakat terhadapnya. Maka,
ia berkata, ‘Apakah ada kewajiban lain terhadapku?’ Beliau menjawab, ‘Tidak
ada, kecuali hanya ibadah sunnah.” Kemudian, orang tersebut pergi seraya
berkata, “Demi Allah, saya tidak akan menambah di atas hal ini dan tidak akan
menguranginya.’ Maka, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallambersabda, ‘Ia
telah beruntung apabila jujur.’.” [HR.
Bukhari & Muslim]
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَسْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ امْرُؤٌ صَائِمٌ
“… dan puasa
adalah tameng. Bila salah seorang dari kalian berada pada hari puasa, janganlah
ia berbuat sia-sia dan janganlah ia banyak mendebat. Kalau orang lain
mencercanya atau memusuhinya, hendaknya ia berkata, ‘Saya sedang berpuasa.’.”
[HR. Bukhari & Muslim]
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِيْ أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ وَالصَّدَقَةُ وَالأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Fitnah seseorang
terhadap keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya dapat ditebus dengan
puasa, shalat, shadaqah, serta amar ma’ruf dan nahi mungkar.” [HR. Bukhari & Muslim]
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Shalat lima
waktu, (dari) Jum’at ke Jum’at, dan (dari) Ramadhan ke Ramadhan, adalah
penggugur dosa (seseorang pada masa) di antara waktu tersebut sepanjang ia
menjauhi dosa besar.” [HR. Bukhari &
Muslim]
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِيْ فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِيْ فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ.
“Puasa dan
Al-Qur`an akan memberi syafa’at untuk seorang hamba pada hari kiamat. Puasa
berkata, ‘Wahai Rabb-ku, saya telah melarangnya terhadap makanan dan syahwat
pada siang hari, maka izinkanlah saya untuk memberi syafa’at baginya.’
Al-Qur`an berkata, ‘Saya telah menghalanginya dari tidur malam, maka izinkanlah
saya untuk memberi syafa’at baginya.’ (Beliau) bersabda, ‘Maka, keduanya
mendapat izin untuk mensyafa’ati (hamba) tersebut.’.” [HR. Ahmad &l-Hâkim]
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Jika Ramadhan
telah tiba, pintu-pintu surgadibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan
syaithan-syaithan dibelenggu.” [HR.
Bukhari & Muslim]
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang
berpuasa Ramadhan karena keimanan dan hal mengharap pahola, dosadosanya yang
telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari
& Muslim]
BeginiSejarah Puasa Ramadhan Pertama Kali
0 Response to "Dasar Hukum Puasa dan Hikmah Puasa yang bersumber dari Hadist Nabi"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.